View all posts

Mengenal Taman Nasional Sebangau Palangka Raya Kalimantan Tengah


Taman Nasional Sebangau

Mengapa Taman Nasional Sebangau perlu dilestarikan?


Kawasan Sebangau memiliki ekosistem utama yaitu ekosistem gambut. Berbagai negara termasuk Indonesia gambut mengalami penurunan kualitas akibat pemanfaatan yang tidak sesuai dengan fungsi lahan. Pengeringan pembakaran dan perubahan iklim. Initidak saja merupakan kerugian dalam keanekaragaman hayati dan berkurangnya manfaat langsung gambut bagi manusia, tetapi jugamaenimbulkan berbagai permasalahan baru. Karena itu perlindungan dan pemanfaatan gambut secara bijak haruslah menjadi perioritas tingkat lokal, regional, nasional maupun global, termasuk kawasan gambut Kalimantan Tengah khususnya di Taman Nasional Sebangau.
Keseimbangan air regional melalui fungsinya sebagai water catchment dan reservoir. Dengan kapasiatas menyimpanyang besar, antara 80-90% volume gambut akan menjadi penampungan air pada musim hujan dan melepaskannya secara bertahap pada musim kemarau.


 Informasi Umum dan Deskripsi Singkat
  • Kawasan Sebangau ditunjuk melalui surat Keputusan Menteri Kehutanan No.423/Menhut/II/2004 dengan Luas :1: 568.700 Ha, ter1etak di antara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan pada wilayah Kabupaten Katingan, Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah
  • Taman Nasional Sebangau ditunjuk dengan tujuan menyelamatkan ekosistem gambut beserta keanekaragaman hayati dan keunikan alamnya untuk kepentingan peningkatan kualitas hidup manusia generasi sekarang dan yang akan datang
  • Sebelumnya kawasan Sebangau merupakan hutan produksi dan hutan produksi terbatas. Kawasan ini per1u dilindungi karena TN Sebangau merupakan kawasan ekosistem hutan rawa gambut tropika dengan kondisi masih baik yang tersisa di Provinsi Kalimantan Tengah, memilki keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat orang utan terbesar di dunia.
Gambaran Umum
  • Ekosistem Sebangau menyediakan gudang air berslh untuk kawasan disekitamya, memiliki keanekaragaman hayati, serta kekayaan potensi produk ekonomi non kayu. Berdasarkan data CIMTROP, terdapat 106 spesies burung, 36 spesies ikan, 35 spesies mamalia serta jumlah orangutan mencapai 9.000 lndividu selain itu terdapat 808 flora dan 223 jenis tumbuhan obat (WWF & LIPI 2007)

 Aksesibilitas
  • Balai Taman Nasional Sebangau terdapat di Palangkaraya, sekitar 15 menit dari Bandara Tjilik Riwut
  • Untuk mengunjungi Taman Nasional Sebangau dapat ditempuh dengan jalan darat maupun air. Pintu gerbang pertama adalah Pelabuhan Kereng Bengkirai (20 menit dari bandara). Pengunjung dapat menggunakan speedboat atau perahu tradisional milik masyarakat lokal jika ingin menyusuri Sungai Koran dan mengunjungi Pusat Penelitian lapangan SSI
  • Sedangkan pintu masuk yang lain adalah pelabuhan Kasongan Lama (ijam perjalanan darat dari Palangkaraya) atau melalui Desa Daun Bango (2jam perjalanan darat dari Palangkaraya). Jika ingin mengunjungi Punggualas dan desa-desa di sekitar Taman Nasional yang berada di Kabupaten Katingan pengunjung dapat menyewa perahu tradisional milik masyarakat.
 Potensi Fauna
  • Dalam kawasana Sebangau dapat dijumpai 35 jenis mamalia dan 13 diantaranya telah diidentifikasi sebagai satwa  dengan kategoro mendekati kepunahan antara lain: owa, orangutan, beruk, kelasi, beruang madu, macan dahan, kucing hutan, kucing batu, kucing kepala pipih, binturong, musang pohon, bajing dan tupai (Cimtrop, 2002).
  • Populasi orangutan (Pongo pygmaeus worumbii) terbesar 6.900 individu (Husson et.al. 2004), 6.000 – 9.000 individu (WWF, Acrenaz, BTNS 2007)
  • Beberapa jenis ikan endemic yang dapat dijumpai di dalam Kawasan antara lain adalah: tauman, lele, bapuyu, bakapar dan peang.
  • Di dalam Kawasan TNS ditemukan beberapa jenis burung antara lain pecuk ular, cangak laut, cangak merah, elang hitam, pergam, enggang berjambul putih, enggang gunung, enggang gading, bangau hutan rawa, julang, enggang badak, bangau tongtong, laying-layang api dan laying-layang bulu. Diantara jenis-jenis burung diketahui pula ada satu jenis yang telah diklasifikasikan sebagai jenis yang hamper punah, yaitu baliang. Penelitian Wardani dkk. (2006)
 Potensi Flora
  • Habitat tidak kurangdari 809 jenis flora, termasuk dalam 128 suku. (16 jenis diantaranya belum dapat teridentifikasi), dengan suku merajai yaitu suku Rubiaceae, Myrtaceae, Euphorbiaceae, Moraceae, Fabaceae, Cluasiacea, Cypera-ceae, Annonaceae dan Lauraceae (LIPI, WWF 2007)
  • Sumber tanaman obat : terdapat 223 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai tanaman obat (LIPI, WWF 2007)


Potensi Wisata
Potensi Wisata TNS meliputi potensi hutan gambut tropika dengan keanekaragaman flora dan fauna yang unik dan khas, bentang alam yang indah, agro ekosistem, aktifitas masyarakat lokal dan perikanan tradisional serta kebudayaan yang unik dan menarik.

  • Wisata Susur Sungai Koran
·       Sungai koran terletak di SPTN Wilayah I Palangka Raya. Kawasan ini merupakan daerah terdekat yang dapat dikunjungi dari Kota Palangka Raya. Untuk memasuki Kawasan Sungai Koran pengunjung dapat mengakses melalui pelabuhan Kereng Bangkirai.
·       Sekitar 30 menit dengan menggunakan klotok pengunjung akan sampai di trek jelutong. Bagi pengunjung yang akanmengetahui bagaimana cara menyadap getah jelutong, di trek ini pengunjung dapat langsung mempraktekkan cara penyadapan getah pohon yang mnejadi bahan baku permen karet, ban dan kerajinan tangan.
·        Dari trek jelutong sekitar 30 menit dengan menggunakan kelotok pengunjung akan sampai di trek pengamatan flora dan fauna. Disini pengunjung dapat melakukan trekking dan mengamati tingkah polah satwa sambal mendengarkan kicauan burung, melihat sarang-sarang orang utan yang sudah ditinggalkan, mengetahui jenis-jenis tumbuhan kas TNS seperti anggrek, nephentes, ramin, jelutong dan berbagai macam tanaman obat. Selain itu pengunjung dapat belajar mengenai konstruksi tabat sampai belajar cara mengukur tinggi muka air tanah dengan alat pizometer yang dipasang di beberapa titik di sekitar tabat.
·         Setelah letih berpetualang di trek jelutong dan pengamatan flora fauna, pengunjung dapat beristirahat di pos Koran yang dapat ditempuh sekitar 15 menit dari trek sebelumnya. Di pos ini pengunjung dapat mengamati keadaan sekitar hutan dengan memanjat Menara pengamat serta berenang di sungai.
·      Bagi pengunjung yang ingin lebih jauh lagi melihat keindahan alam di Sungai Koran, maka dapat melakukan susur sungai sampai dengan Simpang Kiri atau Hulu Sebangai selama kurang lebih 2 jam. Selama perjalanan ini pengunjung dapat melihat Kawasan bekas terbakar dengan akar-akar yang mencuat diatas permukaan air dan menjadi pemandangan unik serta bias mengamati burung-burung / birdwatching maupun satwa lain yang sedang mencari makan.

  • Stasiun Penelitian Lapangan SSI (Sanitra Sebangau Indah)
·  SSI merupakan pusat penelitian lapangan yang terletak di wilayah SPTN II Pulang Pisau, jika anda mempunyai hoby untuk melakukan petualangan melihat orang utan liar, atau untuk mengamati ekosistem rawa gambut beserta flora faunanya dan ingin mengetahui proses suksesi dan restorasi hutan rawa gambut maka SS mnyuguhkan informasi yang sangat kaya.
·    Dari dermaga Kereng Bangkirai, SSI dapat dijangkau selama 2 jam dengan speed boat umum yang beroperasi setiap hari Rabu dan Sabtu (menuju SSI) dan kembali dari SSI hari Kamis dan Minggu), dengan biaya sekitar Rp. 300.000 pp/orang.
·    Untuk rombongan pengunjung dapat menggunakan speed yang disewa dari masyarakat dengan biaya Rp. 3 juta (kapasitas max 15 orang). Jika menggunakan speed ini jarak tempuh ke SSI hanya sekitar 1 jam.
·    Sepanjang perjalanan pengunjung dapat mengamati pesona air hitam, nelayan sedang mencari ikan menggunakan klotok, melihat pondok-pondok nelayan. Rasau dan bila beruntung pengunjung dapat melihat fauna khas Sebangau seperti burung, monyet ekor Panjang, buaya dan bekantan yang sedang mencari makan.
·       Fasilitas yang tersedia di kantor resort ini antara lain Menara pengamat api, pendopo atau gazebo, 3 kamar untuk pengunjung yang menginap dan 3 kamar mandi.

  • Punggu Alas
·       Punggu Alas terletak di Desa Keruing Kecamatan Kamipang dan merupakan bagian dari wilayah SPTN III Kasongan.
·     Danau Punggu Alas dapat dijangkau dari desa Baun Bango dengan menggunakan speed/klotok masyarakat menyusuri sungai Punggu Alas krang lebih 1 jam, sedangkan untuk sampai di Desa Baun Bango sudah terdapat angkutan umum dari Palangka Raya.
·     Sebelum sampai di Danau Punggu Alas Pengunjung dapat beristirahat dan bermalam di Guest House dan menikmati indahnya kesunyian berada di tengah hutan gambut tropika serta dapat mengamati orangutan, flora fauna khas rawa gambut.

Pelestarian Hutan Rawa Gambut Tropika - Reservoir Biodiversitas Dan Habitat Satwa Langka

Fungsi
    Ekosistem gambut Sebangau dengan kondisi relative masih baik memainkan peranan sangat penting bagi Gudang penyimpanan karbon dan mengatur tata air di Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya.
   Nilai Ekonomis Kawasan Sebangau menurut Greenomic (2004), berdasarkan scenario ketergantungan rendah mencapai 1,6 kali penerimaan potensial kayu, melalui ekstraksi hasil hutan bukan kayu berupa pemanfaatan getah jelutong oleh masyarakat sekitar Kawasan. Selain itu keberadaan DAS Katingan dan Sebangau memberi nilai penting bagi perekonomian Kabupaten / Kota dari sector perikanan dan transportasi sungai.

Kondisi Fisik
  Topografi Kawasan TNS sebagian besar tergolong datar dengan keleranan <2% dengan ketinggian antara 0-35 meter dpal. Hanya pada beberapa tempat yang berdekatan dengan bukit-bukit antara lain Bukit Kaki, Bukit Batu, Bukit Bulan, Bukit Cinta Birahi, dan Bukit Akah disekitarnya terdapat topografi yang lebih curam dan dengan ketinggian diatas 35 m dpal.
    Menurut pembagian tipe hujan Schmidt dan Ferguson, Kawasan TNS didominasi oleh tipe hujan A yaitu daerah yangmemiliki bulan basah (CH>100mm) selama 9-12 bulan dengan bulan kering (CH<60mm) selama 0-1 bulan.

Keanekaragaman Hayati
      Ekosistem hutan rawa gambut Sebagau memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna yang tinggi. Dari hasil penelitian Pusat Penelitian Biologi Bidang Botani LIPI (2007) diketahui bahwa TNS memiliki 809 Jenis flora yang termasuk dalam 128 suku, (16 jenis diantaranya belum dapat teridentifikasi) dengan suku merajai yaitu suku Rubiaceae, Myrtaceae, Euphorbiaceae, Moraceae, Fabaceae, Cluasiaceae, Cyperaceae, Annonaceae dan Lauraceae. Sedangkan dari hasil penelitian etnobotani terdapat 223 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai tanaman obat. Jenis-jenis flora yang unik/khas antara lain: ramin (Gonystylus bancanus), jelutong (Dyera cotulata) belangeran (Shorea belangeran), bintangur (Colophyllum sclerophyllum), meranti (Shorea spp), nyatoh (Palaquium spp.), keruing (Dipterocarpus spp.), agathis (Agathis spp) dan menjalin (Xanthophyllum spp).
      Hasil observasi CIMTROP Universitas Palangkaraya (2002) di dalam Kawasan ini dapat dijumpai 35 jenis mamalia dan 13 diantaranya telah diidentifikasi sebagai satwa dengan kategori mendekati kepunahan antara lain : Owa (Hylobates agilis, Orangutan (Pongo pygmaeus), Beruk (Macaca nemestrina), Kelasi (Presbytis rubicunda), Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan Dahan (Neofelis Nebulosa), Kucing Hutan (Felis bengalensis), Musang Pohon (Arctogalidia trivirgata), Bajing (Exilisciurus axilis), dan Tupai (Tupaia picta).
       Taman Nasional Sebangai merupakan habitat satwa langka orangutan (Pongo Pygmaeus) dengan populasi 6200 – 9000 individu (Husson et.all 2004; BTNS,WWF, Acrenaz 2007)
       Hasil penelitian Wardani dkk (2006) di dalam Kawasan Taman Nasional Sebangau ditemukan beberapa jenis burung diantaranya pecak ular (Anhinga melanogaster), Cangak laut (Ardea Sumatrana), cangak merah (A. Purpurea), elang hitam (Icniaetus malayensis), pergam (Ducula bicolor), enggang berjambul putih (Aceros comatus), enggang gunung (A. undulates), enggang gading (Buceros vigil), bangau hutan rawa (Ciconia stormi), Julang (aceros corrugatos), enggang badak ((Buceros rhinoceros), bangau tongtong (Leptoptilus javanicus), laying-layang api ((Hirundo rustica) dan laying-layang bulu (H.tahitica). Diantara jenis-jenis burung diketahui pula ada satu jenis yang telah diklasifikasikan sebagai jenis yang hamper punah yaitu baliang (hornbili).
       Beberapa jenis ikan yang dapat dijumpai juga dalam Kawasan antara lain ikan gabus (Channa striata), lele (Clarias sp.), bapuyu (Anabas testudineus), kakapar (Belontia hesselti), sambaling (Betta sp.)

Permasalahan dan Upaya Pengelolaan
     Beberapa permasalahan dalam pengelolaan Taman Nasional Sebangau adalah belum tercapainya kesepakatan batas-batas Kawasan, adanya Kawasan yang telah mengalami degradasi baik oleh kegiatan konsesni pemanfaatan hutan maupun kegiatan perambahan liar, kebakaran hutan serta terdapatnya kanal/parit, ang diikuti oleh terancamnya habitat dari beberapa spesies tumbuhan dan satwa endemic yang dilindungi dan terancam punah seperti ramin, orangutan dan bekantan.
    Bebagai upaya yang telah dilakukan oleh balai Taman Nasional Sebangau bekerjasama dengan mitra kerja seperti Pemerintah Daerah, LSM, Perguruan Tinggi, BUMN?BUMS dan kelompok-kelompok masyarakat adalah melaksanakan penataan Kawasan, perlindungan dan pengamatan potensi Kawasan, rehabilitasi Kawasan, rehabilitasi hidrologis (penabatan kanal/parit), penelitian dan pengembangan ekowisata, Pendidikan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Seluruh upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak sebagai bagian dari kesatuan dan sinergisitas pengelolaan Taman Nasional Sebangau.
 
Aksesibilitas Informasi dan Perijinan
     Untuk menuju ke dalam Kawasan dan desa-desa di sekitar Katingan, aksesbilitas jalan yang paling cepat adalah melalui jalan darat dari Palangka Raya sampai Kasongan dilanjutkan dengan menggunakan speedboat, sedangkan menuju daerah sekitar Sebangau rute perjalanan paling dekat adalah transportasi air dari Palangka Raya menuju Sebangau dengan menggunakan speedboad.
    Informasi dan pengurusan perijinan memasuki Kawasan (Simaksi) dapat diperoleh di Kantor Balai Taman Nasional Sebangau Jl. Mahir Mahar km 1,2 Palangka Raya setiap hari kerja (Senin – Jumat). Setiap pengunjung diwajibkan untuk membayar pungutan masuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Beberapa Dokumentasi Foto Kunjungan Ke Taman Nasional Sebangau

Resort Sebangau dan Pusat Informasi Wisata

 Dermaga

 Pondok Istirahat

 Perjalanan Menggunakan Speedboat

 
 Pos Pengamatan

Resort Mangkok
Pondok Untuk Istirahat



Sumber: 
Kunjungan langsung dan Brosur Pusat Informasi Taman Nasional Sebangau

No comments:

Post a Comment